Sabtu, 10 Agustus 2013

SEJARAH INTERNET DUNIA DAN INDONESIA

SEJARAH INTERNET DUNIA

Sejarah Internet dimulai pada tahun 60-an, yaitu ketika Levi C. Finch dan Robert W. Taylor mulai melakukan penelitian tentang jaringan global dan masalah interoperabilitas. Selanjutnya, beberapa program penelitian mulai dilakukan untuk melihat mekanisme pengaitan jaringan-jaringan yang berbeda secara fisik. Salah satu solusi yang muncul dari penelitian-penelitian tersebut adalah teknik packet switching. Pada teknik packet switching, data atau file berukuran besar yang akan dikirim melalui jaringan komputer terlebih dahulu dipotong menjadi paket kecil-kecil agar lebih mudah ditangani dan lebih Andal. Peneliti utama dalam pengembangan packet switching ini adalah Donald Davies (NPL), Paul Baran (RAND Corporation), Leonard Kleinrock dan kawan-kawan (MIT) dan UCLA Research Programs.

Pada tahun 1969, Robert Taylor yang baru dipromosikan sebagai kepala kantor pemrosesan informasi di DARPA (Badan Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serikat) bermaksud mengimplementaskan ide untuk membuat sistem jaringan yang saling terhubung. Bersama Larry Robert dari MIT, Robert Taylor memulai proyek yang kemudian dikenal sebagai ARPANET. Sambungan pertama ARPANET terbentuk antara University of California, Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute (SRI) pada jam 22:30 tanggal 29 Oktober 1969. Pada tanggal 5 Desember 1969, ada dua jaringan lagi yang yang bergabung, yakni University of Utah dan University of California, Santa Barbara sehingga total terdapat empat (4) simpul jaringan. ARPANET yang berbasis pada teknologi ALOHAnet berkembang sangat cepat. Pada tahun 1981, jumlah simpul yang tersambung menjadi 213.


Selain jaringan untuk penelitian seperti ARPANET dan X.25, para hobbiis komputer juga mengembangkan teknik jaringan sendiri yang kemudian cukup populer, yaitu UUCP. Masalah terbesar pada teknik ini adalah bagaimana supaya berbagai jenis peralatan jaringan, seperti telepon, radio, kabel LAN yang secara fisik sangat berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Keberagaman media fisik jaringan mendorong pengembangan tatacara komunikasi (protokol komunikasi) yang mampu melakukan internetworking, sehingga banyak jaringan kecil dapat saling tersambung menjadi satu menjadi jaringan komputer maha besar.


Kumpulan tata cara komunikasi atau protokol Internet memungkinkan jaringan komputer dibangun menggunakan saluran fisik yang berbeda. Dalam bahasa yang sederhana, komputer yang terhubung menggunakan telepon, dapat berkomunikasi dengan komputer yang tersambung ke jaringan LAN maupun jaringan radio. Hal ini mendorong terjadinya inter-network (antar jaringan) secara global yang kemudian hari kita kenal sebagai “Internet”.

Selain protokol Internet, hal lain yang tidak kalah penting dalam perkembangan Internet adalah metode pengalamatan di Internet. Jon Postel dari Information Science Institute (ISI) di University of Southern California (USC) adalah orang yang sangat berjasa di balik berbagai alokasi alamat IP Internet, manajemen Domain Name System (DNS), tipe media, dan berbagai alokasi nomor untuk tata cara komunikasi penting di Internet. Hingga wafatnya pada tanggal 16 Oktober 1998, Jon Postel mengelola Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Pada tanggal 21 Juli 1998, Jon Postel memperoleh Silver Medal dari International Telecommunications Union (ITU) atas jasa-jasanya membangun Internet di dunia. Saat ini, IANA dioperasikan oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN)



Komersialisasi dan privatisasi Internet mulai terjadi pada tahun 1980-an di Amerika Serikat dengan di ijinkannya Internet Service Provider (ISP) untuk beroperasi. Internet mulai booming pada tahun 1990-an. dan menjadi kunci pemicu perubahan dalam budaya dan dunia usaha. Internet menawarkan pola komunikasi cepat menggunakan e-mail, diskusi bebas di forum, dan Web

Sejarah Internet – Perkembangannya Kini

Sejarah internet terus melahirkan cerita-cerita perkembangannya. Volume pemakaian internet terus berlipat ganda tiap 9-14 bulan sejak 1970an. Pada 1981, hanya 213 komputer terhubung ke internet, tapi kini, di dekade 2000an, angka itu telah meroket jadi lebih dari 400 juta.
Sejarah internet kini mencatat bahwa jumlah manusia yang memakai internet tidak dapat dihitung secara pasti, tetapi diperkirakan sejumlah 1 miliar orang pada 2005, dan akan terus bertambah. Percaya atau tidak, riset terakhir pada 2009 menyebutkan bahwa Asia masih menjadi pengguna internet terbanyak di dunia! Ya, itu berarti Anda dan saya.
Sejarah internet benar-benar terus berlanjut. Internet yang Anda miliki dan gunakan sekarang, didistribusikan melalui perusahaan-perusahaan ISP (Internet Service Provider) yang biasanya merupakan perusahaan swasta. Namun, di beberapa negara yang mengontrol penuh jaringan komunikasi, perusahaan ISP dimiliki dan dikendalikan oleh negara. Cara pengaksesan internet sendiri dapat dibagi dalam 3 macam:

1. Sejarah Internet - Dedicated

Sejarah internet melahirkan tiga cara pengaksesan. Cara pengaksesan yang pertama melalui sistem atau akses dedicated. Komputer secara langsung dihubungkan ke sumber internet melalui perangkat jaringan fisik; sehingga komputer tersebut akan selalu terhubung ke internet 24/7. Cara pengaksesan ini biasanya dipakai oleh perusahaan besar.
Perusahaan yang lebih kecil atau individu juga bisa memakai akses dedicated dengan bantuan DSL (Digital Subscriber Line) atau kabel modem. Tekniknya adalah dengan ‘menumpang’ ke sistem perkabelan yang sudah ada, sehingga biaya tidak terlalu besar.
DSL menumpang di kabel telepon, sedangkan kabel modem menumpang di kabel TV. Tetapi karena frekuansinya berbeda, pemakaian internet tidak akan mengganggu operasional TV/telepon.  Opsi lain yang jarang dipakai adalah sambungan dedicated ke satelit via instalasi outdoor satellite dish.

2. Sejarah Internet - Dial-Up

Sejarah internet terus berkembang dan melahirkan sistem akses ke internet yang baru. Kali ini Dial-Up. Dial-Up adalah cara mendapat akses internet yang relatif murah, namun juga cukup merepotkan karena mengganggu jaringan telepon. Cara kerja sistem ini adalah dengan memakai modem telepon, sebuah alat yang bisa menghubungkan komputer kita ke sistem telepon dan mengkonversi data-data yang lewat.
Untuk mengakses internet, dipakai sebuah software yang membuat modem melakukan panggilan telepon ke perusahaan ISP.

3. Sejarah Internet - Wireless

Sejarah internet ikut menyertai perjalanan penggunaan atau akses internet di masyarakat. Sistem penggunaan internet di masyarakat yang ketiga ini adalah sistem wireless. Sistem akses internet dengan teknik wireless memakai gelombang radio untuk mengedarkan informasi di dunia maya. Para pemakai ponsel dan laptop pasti sudah akrab dengan pemakaian wireless internet ini.
Meski area cakupan internetnya sangat luas dan dapat diakses dalam perjalanan, biasanya sambungan dengan wireless ini lebih lambat daripada dedicated atau dial-up. Kecepatan sambungan wireless mulai membaik setelah teknologi 3G dipasarkan.
Sejarah internet tidak bisa lepas dari penggunaan internet di zaman sekarang ini. Kemajuan zaman di bidang teknologi komunikasi tidak bisa secanggih ini jika sejarah internet tidak pernah tercipta. Para pembuat sejarah internet itu merupakan pencetus hadirnya internet dikalangan masyarakat sekarang ini.

Bagaimanapun keadaannya, sejarah internet tetap menjadi bagian dari perkembangan zaman di bidang teknologi itu sendiri. Ibaratnya, sejarah internet itu adalah asal-mula dari perkembangan internet yang semakin hari semakin dikenal banyak orang karena manfaatnya yang dahsyat.


SEJARAH INTERNET DI INDONESIA

Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo jaringan komputer dan Internet di Indonesia. merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat di lihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPASJaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di akhir tahun 1990 awal 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahsiswa Elektro ITB di tahun 1989. berjudul "

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) berguru pada para senior radio amatir seperti Robby Soebiakto (YB1 BG), almarhum Achmad Zaini (YB1 HR) dan Yos (YB2SV) melalui band radio amatir 40 m atau 7 MHz. Mereka mulai mendiskusikan teknik membangun jaringan komputer dengan radio menggunakan teknologi radio paket.

Robby Soebiakto YB1BG yang waktu itu bekerja di PT. USI IBM Jakarta merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data radio paket yang kemudian mendorong ke arah TCP/IP. Teknologi radio paket TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekan-rekan BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994.

Di tahun 1988, dalam surat pribadi Robby Soebiakto YB1BG mendorong Onno W. Purbo YC1DAV/VE3 yang berada di Hamilton, Ontario, Kanada untuk mendalami TCP/IP. Robby Soebiakto YB1BG meyakinkan Onno W. Purbo YC1DAV/VE3 bahwa masa depan teknologi jaringan komputer akan berbasis pada protokol TCP/IP.


Robby Soebiakto (YB1BG) menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktifitas-nya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.

Di tahun 1986-1987 awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto (YB1BG) merupakan pionir dikalangan pelaku amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar.

Di awal tahun 1990 komunikasi antara Onno W. Purboamatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio. (YC1DAV/VE3) yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan

Robby Soebiakto YB1BG berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik amatir radio kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan amatir radio ini.

Tahun 1992-1993, Muhammad Ihsan masih staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (Lembaga Penelitian Antariksa Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi paket radio pada band 70cm & 2m. Di kemudian hari, ia menjadi motor penggerak di LAPAN untuk membangun dan mengoperasikan satelit buatan LAPAN Indonesia yang dikenal sebagai LAPAN TUBSAT maupun INASAT.

Jaringan LAPAN dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998. pada infrastruktur

Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman.

Putu sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Perindustrian Tungki Ariwibowo menjalankan BBSBBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang "maniak" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama Indonesia yang menjawab e-mail sendiri. pusdata.dprin.go.id.

Pada akhir tahun 1992, Suryono Adisoemarto kembali ke Indonesia. Kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club (ARC) TB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K, Arief, Arman Hazairin yang didukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateawa radio paket di ITB: Gateaway tersebut menggunakan sebuah komputer 286 bekas, dan memiliki disket yang berukuran besar. ITB akhirnya turut berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Institut lain seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN yang lebih dahulu terhubung ke jaringan internet mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik dari pada ITB. Di ITB , modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dan Muhammad ihsan dan LAPAN.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates